SIDOARJO, BANGSAONLINE.com – Sejumlah calon peserta lomba Sidoarjo Revitalisasi Fungsi Kali (Sidoresik) tahun ini diajak berkunjung ke Wisata Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu. Kegiatan ini dilakukan usai mengikuti technical meeting pada Rabu (30/8/2023) lalu.
Kunjungan yang dipimpin oleh Ketua TP PKK Sidoarjo, Sa’adah Ahmad Muhdlor, itu juga diikuti sejumlah kepala OPD dan camat. Wisata Desa Candinegoro merupakan peraih desa terbaik dalam ajang Sidoresik 2021.
Kedatangan istri bupati bersama rombongan peserta technical meeting lomba Sidoresik 2023 tersebut bermaksud agar daerah lain dapat mencontoh dan mendapatkan gambaran dari Desa Candinegoro yang berhasil mengelola sungai sebagai wisata.
“Lomba Sidoresik bertujuan untuk mengembalikan fungsi kali. Jika kalinya bersih bisa dibuat wisata yang dapat membuka peluang ekonomi masyarakat, seperti di Candinegero ini,” kata Ning Sasha sapaan akrab Sa’adah Ahmad Muhldor, melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Jumat (1/9/2023).
Kedatangan Ning Shasa disambut antusias masyarakat setempat, dan tidak sedikit warga yang meminta swafoto dengannya. Saat menyapa warga, ia pun mengajak masyarakat untuk tidak menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.
“Mari kita ubah sungai ini menjadi taman bermain yang indah, bersih dan tentu bisa meningkatkan penghasilan pelaku UMKM sekitarnya,” tuturnya.
Pada 2023, program Sidoresik putaran ke-2 yang dikomandoi oleh Ning Shasa mengangkat tema ‘Kaline Resik, Wargane Becik’. Program ini kolaborasi Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air, TP PKK Sidoarjo, Lintang Songo Foundation, dan Kader Lingkungan Sido Resik.
Program Sidoresik merupakan perwujudan salah satu dari 17 program prioritas Bupati Ahmad Muhdlor dan Wakil Bupati Subandi. Yakni perluasan ruang terbuka hijau, revitalisasi sungai dan revolusi manajemen sampah.
Selain itu, di 10 Program Pokok TP PKK Sidoarjo di dalamnya terdapat program peduli lingkungan hidup yang bisa dipadukan dalam program Sidoresik.
“Seperti apa yang dikatakan Bupati Sidoarjo bahwa politik partisipatif itu harus mulai ditumbuhkan di Sidoarjo, dimana ada rasa untuk sama-sama saling memiliki aset daerah yang ada, khususnya disini adalah sungai, akan lebih baik jika yang menjaga sungai itu adalah mereka yang tinggal di lingkungan,” urai Ning Sasha.
Untuk tahapan lomba Sidoresik 2023 ini pertama, peserta mengirim pra-proposalnya terlebih dahulu untuk diseleksi dewan juri. Peserta ini berasal desa-desa dari 18 Kecamatan. Minimal setiap kecamatan mengirim dua utusan desa.
Sedangkan dewan juri Sidoresik 2023 terdiri dari Dinas PU BMSDA, DLHK, Dinas PMD, TPP PKK Sidoarjo. Selain juga ada unsur akademisi dan praktisi lingkungan, Forum CSR Sidoarjo serta tim Sidoresik. (sta/mar)