TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Keberhasilan program Sidoarjo Revitalisasi Fungsi Kali atau SIDO RESIK putaran pertama di tahun 2021 banyak diapresiasi masyarakat Kabupaten Sidoarjo, karena berhasil menciptakan kebersihan sungai.
Program peduli lingkungan utamanya pengembalian fungsi sungai di Kota Delta ini digagas oleh Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor.
Program SIDO RESIK sendiri merupakan program menjaga kebersihan sungai usai dilakukan normalisasi. Melalui program SIDO RESIK diharapkan tumbuh kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan sungai yang ada dilingkungan tempat tinggalnya atau di desanya.
Di tahun 2023 ini, program SIDO RESIK putaran ke-2 yang dikomandoi oleh Ning Shasa sapaan Istri dari Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor kembali dilanjutkan. Program SIDO RESIK 2023 bertema ‘Kali Resik, Wargane Becik’, kolaborasi Pemkab Sidoarjo, TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Sumber Daya Air (PU-BMSDA), Lintang Songo Foundation, Kader Lingkungan Sidoresik serta didukung penuh oleh TIMES Indonesia.
Program SIDO RESIK merupakan salah satu dari 17 program prioritas Bupati Gus Muhdlor dan Wakil Bupati H. Subandi. Yakni perluasan ruang terbuka hijau, revitalisasi sungai dan revolusi manajemen sampah.
Selain itu, di 10 Program Pokok TP PKK Sidoarjo di dalamnya terdapat program peduli lingkungan hidup yang bisa padukan dalam program SIDO RESIK.
Ketua TP-PKK Kabupaten Sidoarjo Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor mengungkapkan jika ide kolaborasi SIDO RESIK ada di program ke 9 dari 10 program Pokok PKK, yakni ‘Kelestarian Lingkungan Hidup’. Inovasi Program SIDO RESIK muncul untuk menjaga lingkungan khususnya sungai.
“Inovasi di Kabupaten Sidoarjo harus disertai kolaborasi, sinergi untuk dapat menjalankan program tersebut. SIDO RESIK 2023 kembali di gelar, maka seperti apa yang dikatakan Bupati Sidoarjo bahwa politik partisipatif itu harus mulai ditumbuhkan di Sidoarjo, dimana ada rasa untuk sama-sama saling memiliki aset daerah yang ada, khususnya disini adalah sungai, akan lebih baik jika yang menjaga sungai itu adalah mereka yang tinggal di lingkungan terdekat (Desa red) yang bisa menjaga dan mengontrol sungai,” kata Ning Sasha sapaan akrab Sa’adah Ahmad Muhdlor.
Ning Sasha melanjutkan jika Program SIDO RESIK akan menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sungai. Bagaimana menjaga sungai tetap bersih dan sehat serta enak dipandang mata dan juga bisa bermanfaat setelah direvitalisasi fungsi kali menjadi tujuan program ini.
“Tujuan besar Program SIDO RESIK selain sungai bersih dan indah adalah pelestarian lingkungan melalui kreatifitas pengelolaan sungai sebagai area wisata,, olahraga, pengembangan UMKM dan edukasi lingkungan yang di miliki Desa di Kabupaten Sidoarjo,” harapnya.
“Tujuan utama lainnya program SIDO RESIK juga akan ada pembetukan kader peduli sungai di setiap Desa di 18 Kecamatan di Sidoarjo. Karena capaian keberhasilan Sidoresik tidak akan berjalan terus tanpa adanya partisipasi warga untuk terus menjaga kebersihan, keindahan sungai,”sambung Ning Sasha.
Ning Sasha mengatakan kader sungai yang dibentuk berasal dari kader PKK. Tugasnya mengkontrol pelaksanaan SIDO RESIK nantinya akan tetap berjalan baik.
“Saya berharap program SIDO RESIK 2023 terus didukung kebijakan pemerintah desa. Salah satunya dengan terus berinovasi memajukan wisata sungai dan peningkatan geliat ekonomi masyarakat disekitar sungai,” ujarnya. (*)
Editor Page : Ucil
Sumber Media : https://timesindonesia.co.id/peristiwa-daerah/466862/saadah-ahmad-muhdlor-penggagas-program-sido-resik